Mekarhurip merupakan sebuah desa baru hasil pemekaran dari desa induknya yaitu Desa Campaga. Hal ini berdasarkan peraturan daerah no.11 tahun 2012. Wilayah desa ini meliputi Blok Sadahurip, Blok Bojong, dan Blok Babakan. Desa tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Majalengka H.Sutrisno pada tanggal 03 Desember 2012. Dan pada pelaksanaanya dibentuk pula kepala pemerintahan sementara.

Tujuan dari pemekaran Desa Mekarhurip ini menurut H. Sutrisno dipandang perlu berdasar pada bertambahnya jumlah penduduk serta untuk lebih meningkatkan pembangunan perdesaan dan pelayanan masyarakat.

Sadahurip tampak atas.

Adalah sebuah hal yang menyenangkan bagi warga Sadahurip khususnya, dan yang menjadi wilayah Desa Mekarhurip setelah pemekaran tersebut. Warga tidak perlu lagi jauh-jauh untuk mengurusi keperluan kependudukan dan hal lain yang berhubungan dengan desa. Kantor Desanya ada di sebelah barat dekat pabrik penggilingan padi, depan rumah Bp. Uti dan samping rumah Bp. Tatang. Namun saat ini kantor desa tersebut masih dalam proses pembangunan, yang sementara untuk menjalankan roda pemerintahan kantor desa menempati rumah Bp. Oleh.

Perkembangan lainnya sektelah pemekaran, kini kondisi jalan dari mulai Boboko Meong (Babakan) sampai Desa Campaga telah diperbaiki. Begitupun jalan Menuju Manceri Desa Lampuyang diperbaiki. Artinya akses jalan tidak lagi mengalami kesulitan ataupun keluhan karena kondisi jalan yang rusak parah.

Tentunya sudah menjadi hal yang umum bila seseorang kembali ke kampung halaman sendiri. Begitupun warga Mekarhurip, banyak hal yang membuat kita ingin selalu kembali ataupun .hanya sekedar liburan.

Plashback kebekang, mungkin diantara kita saat dikampung halaman dipenuhi dengan kenangan-kenangan indah maupun buruk. Seperti Ngurek belut, kemudian kena marah yang punya sawah karena tanaman padinya keinjak. Berenang di Kali, dan saat itu ada yang kakinya kebentur batu saat renang. Naheun bubu, namun saat pagi akan di angkat bubunya hilang atau berpindah tempat karena ada yang mendahului. Main ke gunung, sekedar pesta makan nasi liwet atau metik buah nangka orang lain( Maling). Main Dadaluan, main kelereng, main loncat tinggi dan hal-hal lain yang didalamnya ada suka dan duka yang membuat kita rindu kampung halaman.

Mekarhurip sampai kapanpun tidak akan mati!!!!!